Sunday, July 24, 2016

SEJARAH APB-INDONESIA

Bersama segalanya menjadi lebih mudah.Bersama kita bisa, memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia.
APB-Indonesia

Kalimat tersebut selaras dengan harapan atas terbentuknya organisasi Apoteker Praktek Bersama (APB). APB terbentuk atas dasar kesamaan rasa, jenuh, lelah, dan keprihatinan rekan-rekan apoteker terhadap profesinya, serta untuk mencari jawaban atas pertanyaan; bagaimana cara agar apoteker mampu meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme untuk memberikan pelayanan terbaik dan optimal untuk masyarakat. Selain itu APB juga menjadi jalan keluar bagi para apoteker dengan modal yang minim untuk dapat tetap mengelola apotek, bukan sebagai pekerja, namun sebagai Apoteker Pemilik Sarana Apotek (PSA).
Mari kita mengenal lebih dalam, apa itu Apoteker Praktek Bersama.
Apa itu APB?
Organisasi ini dibentuk oleh Apoteker Agus Suprayitno (ditetapkan sebagai founder APB) dan rekan-rekan sejawatnya pada saat musyawarah nasional (munas)  pertama APB tanggal 27 Desember 2015 di Yogyakarta. Namun cikal bakal APB merupakan buah hasil dari status Apoteker Agus dalam akun Facebook mengenai derita apoteker yang bekerja kepada PSA. Saat itu, telah ada beberapa gerakan yang diinisiasi oleh apoteker-apoteker Indonesia dengan tujuan menjalin silaturahmi, kebersamaan, dan mengembangkan amanah profesi bersama seperti Apoteker Praktek Mandiri (APM) dengan Apoteker Julian Afferino Taruna Vijaya.
Dalam tujuannya untuk mengubah nasib apoteker, APB tidak sendirian. Apoteker Sampurna, yang sebelumnya telah mempresentasikan konsep APM pada IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) Apoteker Suhartono, yang merupakan Admin APM di Jawa Timur,  Apoteker Julian Afferino Taruna Vijaya (admin facebook page APM) yang berdomisili di Jogja dan Bali, serta AFKIN dan ASAPIN (Asosiasi Apotek Indonesia) turut berpartisipasi aktif dalam program ini.
Beberapa latar belakang yang menjadi dasar terbentuknya APB ialah kejenuhan apoteker terhadap rumitnya regulasi, tidak konsistennya pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan kefarmasian (pengawasan seharusnya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Provinsi dan organisasi keprofesian), dan belum adanya perkumpulan apoteker yang bertujuan untuk saling membantu dalam hal pengelolaan apotek dengan tujuan usaha (bisnis).
Sesuai dengan namanya, praktek bersama; kondisi dimana apoteker praktek secara bersama dengan prinsip holistik kolaboratif; yaitu kolaborasi antar sesama apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian dari hulu ke hilir. Mulai dari proses pembuatan produk farmasi (produk APB), proses distribusi ke apotek (oleh distributor APB), dan farmasi pelayanan klinik di apotek (apotek anggota APB). Selain itu, anggota APB dapat melakukan investasi saham untuk penanaman modal perusahaan yang bergerak di bidang produksi farmasi maupun unit usaha lainnya.
APB ialah organisasi non-profit; karena tujuan dibentuknya adalah meningkatkan harkat dan martabat profesi apoteker selaku (semoga) garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Siapa saja tokoh dibalik APB?
APB terbentuk atas kerjasama beberapa apoteker dengan latar belakang yang berbeda-beda. Komunikasi dijalin melalui grup chat messenger Whatsapp. Diantaranya ialah;
  1. Apoteker Agus Suprayitno- sebagai inisiator utama sekaligus founder APB. Keputusan ini dihasilkan dari hasil Musyawarah Nasional pertama APB yang dilakukan di Yogyakarta pada tanggal 27 Desember 2015
  2. Apoteker Lukmanul Hakim – Pegawai Negeri Sipil RSUD Pambalah Batung, PSA Apotek Super Sehat
  3. Apoteker Nunu Nugraha – Enterpreuner, CEO Galenika Grup
  4. Apoteker Kang Atu – Trainer pengelolaan apotek dan Pemilik beberapa apotek
  5. Apoteker Wiryanto – Apoteker Senior, Dosen di Medan
  6. Apoteker Asih Wardhani – Apoteker Senior, Penulis Mantan Kepala Pabrik EISAI
  7. Apoteker Meri Apoteker Praktisi Komunitas di Serang
  8. Apoteker Ari – Produsen VCO, Praktisi Naturopati
  9. Apoteker Julian – Admin Apoteker Praktek Mandiri di facebook
  10. Apoteker Musyafofah – Apoteker PSA, Pendidik dan praktisi di bidang kecantikan
  11. Apoteker Chici – Praktisi Pendidikan Farmasi
  12. Apoteker Budi Hartono – Praktisi Rumah Sakit
  13. Apoteker Rahman – Praktisi Pendidikan Farmasi
  14. Apoteker Djembor – Apoteker PSA, Praktisi Apukuntur
  15. Apoteker Ida – Apoteker Praktisi Komunitas
  16. Apoteker Nurul Falah – selaku Ketua IAI Pusat yang mewakili IAI dalam memberikan dukungan penuh atas APB
Dalam perkembangannya APB di dukung oleh beberapa Apoteker di Sumatra dan Kalimantan. Contohnya Apoteker Adi Setyanto pemilik 3 Apotek di Balikpapan, Apoteker Eko Prasetyo dengan 3 Apoteknya di Jambi, Apoteker Fahrur Rozi dengan kepemilikan 11 Apotek di Pringsewu
Fakta penting terkait APB!
  1. Apoteker Praktek Bersama akan membuat Apotek Pusat APB di Karang Anyar pada Juli 2016 mendatang dan Apotek Cabang di Tangerang.
  2. Member resmi APB kini sudah mencapai 107 apoteker, dan member total sebanyak 500 Apoteker
  3. Pada tahun ini APB akan melaksanakan workshop naturopathy dan traning pembuatan produk
  4. Apoteker Praktek Bersama dipastikan dapat mendukung dan meningkatkan kemandirian profesi apoteker (tidak bersandar kepada profesi lain)
  5. Komisariat APB telah ada di beberapa kota seperti; Lampung, Yogyakarta, Balik Papan, Jabodetabek dan beberapa kota lainnya.
  6. PP IAI akan membantu proses sertifikasi (jika diperlukan) utk memperkuat praktek apoteker di apotek secara holistik terapi agar punya legal formal.
  7. APB membantu proses pengadaan obat di apotek anggota APB.
  8. APB memilik MARS APB Indonesia, dapat dilihat melalui youtube APB
  9. Rekaman MUBES APB I di jogja bisa dilacak disini
  10. Produk yang telah dihasilkan oleh APB ialah V-gold (VCO), Garam Sehat, Madu Hitam Kalimantan dan Madu Gold Kalimantan; serta beberapa produk lainnya yang sedang dalam penilaian dan didistribusikan kepada distributor dan re-seller
  11. APB membuka program Co-Marketing untuk para Apoteker yang memiliki produk dan ingin di bantu pemasarannya. Berlaku untuk member resmi APB.
Saat ini APB di pimpin oleh Bapak Agus Suprayitno (Yogya) sekaligus sebagai pendiri APB, sebagai hasil Munas pertama APB pada tanggal 27 Desember 2015. APB mempunyai bidang usaha yang berbadan hukum yang sedang diurus proses legalnya. Bidang usaha bergerak di bidang produksi, distribusi dan apotek.
Pengembangan Produk APB
Divisi produk APB yang sedang berjalan saat ini adalah V-gold (VCO), Garam Sehat, Madu Hitam Kalimantan dan Madu Gold Kalimantan serta produk lainnya yang sedang dalam penilaian dan didistribusikan kepada distributor dan reseller. Akan ada produk-produk lain yang akan diproduksi dan didistribusikan yang sedang menunggu giliran. Usaha lain yang akan dikerjakan adalah mendirikan apotek APB dan menjalin kerja sama dengan apotek-apotek lain yang telah berdiri lebih awal untuk bergabung menjadi apotek APB.
Beberapa keuntungan yang ditawarkan bila menjadi anggota APB antara lain :
  1. Anggota APB dapat ikut menanam saham untuk dikelola oleh bidang usaha dibawah penanggung jawab produksi
  2. Anggota APT dapat menjadi distributor dan reseller untuk produk-produk APB
  3. Anggota APB yang memiliki produk dapat mengusulkan produknya untuk masuk kedalam daftar produk APB dengan persyaratan tertentu
  4. Anggota APB dapat bekerja sama dengan anggota lain untuk mendirikan apotek APB sehingga membentuk sebuah jaringan dengan apotek APB yang lain
Dengan kata lain, Apoteker yang ikut serta dalam saham APB berarti turut andil dalam memajukan harkat dan martabat apoteker sesuai dengan cita-cita APB agar kondisi apoteker pada umumnya menjadi lebih baik.
 Organisasi profesi IAI sangat mendukung adanya apoteker praktek bersama. Bahkan siap mensupport hal-hal yang masih berada dalam kewenangan IAI. (Baca : IAI dukung program apoteker praktek bersama)
Dukungan dari IAI untuk APB

Adanya APB ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk kebangkitan apoteker untuk semakin di kenal masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan kefarmasian di bagian terdepan seperti halnya profesi dokter.
Spesialisasi Apoteker
Lebih baik lagi apabila dalam satu apotek terdapat beberapa apoteker spesialis yang menguasai bidang-bidang ilmu tertentu, seperti apoteker anak (spesialis menguasai obat-obatan untuk anak), apoteker diabetes (spesialis menguasai obat-obat diabetes dan perawatannya), apoteker herbalis (spesialis menguasai bidang herbal dan tanaman obat) atau spesialisasi lain yang dibutuhkan masyarakat. Dapat dibuat jam praktek seperti dokter, misalnya apoteker anak praktek setiap hari pukul 09.00-12.00, apoteker diabetes pukul 13.00 – 15.00, apoteker herbal praktek pukul 19.00 – 21.00WIB, sehingga masyarakat memiliki kepastian kapan dapat menemui apoteker untuk berkonsultasi mengenai masalah obat/herba, swamedikasi ataupun gangguan kesehatan umum lainnya dalam batas tertentu.
Tertarik untuk gabung bersama APB?
Informasi terkait APB dapat dilihat pada Fanpage Facebook APB, sedangkan untuk contact person dapat menghubungi Apoteker Lukmanul Hakim dengan alamat email Lukmanulhakim3@gmail.com
sumber: 

http://haloapoteker.id/apoteker-praktek-bersama-apb/http://bidhuan.com/apoteker-edukasi/34837/iai-dukung-program-apoteker-praktek-bersama-wujudkan-profesionalisme/https://benbasite.wordpress.com/2016/01/19/apoteker-praktek-bersama/

Baca Juga :

2 comments:

  1. Sedikit masukan saja,sesuai KBBI : praktik, bukan praktek.

    Maju terus apoteker Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih masukannya TS +wiwinalfianna ,

      Delete